Selamat datang di situs resmi Kelompok Informasi Masyarakat Desa Randupitu

Tradisi Nyadran di Desa Randupitu

 

Tradisi berziarah ke makam keluarga atau nyekar, menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadhan. Maka tidak heran, berbagai tempat pemakaman umum dipenuhi warga yang berziarah tak terkecuali di Desa Randupitu.

Setiap menjelang bulan Ramadhan, banyak tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di Desa Randupitu ini. Salah satunya adalah berziarah ke makam keluarga atau nyekar. Selain mendoakan keluarga mereka yang telah tiada, tradisi nyekar juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam.

Menjelang Ramadhan tahun ini, beberapa tempat pemakaman umum di Desa Randupitu dipenuhi warga yang melaksanakan tradisi ini. Seorang peziarah mengatakan, ia beserta keluarganya melaksanakan tradisi nyekar menjelang Ramadhan ini rutin setiap tahun.

“Ziarah ke makam orangtua. Kalau mau menjelang bulan puasa kita kan harus ziarah. Kan banyak yang ziarah ke luar, ke mana ya, ke (makam) para Wali, masak orangtua yang dekat kenapa enggak diziarahi. Yang penting nomorsatukan orangtua dulu. Sudah biasa setiap tahun (ziarah) begini, nanti juga mau lebaran begini juga,” ujar Muhammad.

Banyaknya warga yang datang untuk berziarah, membuat kunjungan ke tempat pemakaman umum meningkat dua kali lipat. Jika pada hari biasanya tempat pemakaman umum tampak sepi dari peziarah, kini justru padat oleh peziarah.

Kondisi ini dimanfaatkan oleh warga sekitar tempat pemakaman untuk meraih keuntungan selama musim nyekar ini dengan berjualan bunga di depan gerbang tempat pemakaman. Bunga yang biasa digunakan untuk ditaburkan di atas makam tersebut dijual dengan harga bervariasi.

Ziarah makam hanya satu dari sekian banyak tradisi masyarakat Desa khususnya umat Islam dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Selain makam keluarga, sebagian umat muslim ada pula yang kirim doa dengan membuat Asahan atau nasi kotak untuk di bawa ke masjid, mushola atau di berikan ke saudara terdekat untuk menyambut Ramadhan. Berbagai tradisi yang patut dilestarikan tersebut merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama