Selamat datang di situs resmi Kelompok Informasi Masyarakat Desa Randupitu

Potensi Wisata Desa Randupitu: Kedung Prenteng, Saluran Air Sekunder Bertingkat Peninggalan Belanda


Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, kembali mencuri perhatian dengan salah satu aset sejarahnya yang menyimpan potensi wisata besar: Kedung Prenteng, sebuah saluran irigasi sekunder bertingkat peninggalan kolonial Belanda yang masih aktif digunakan hingga hari ini.

Terletak di tengah hamparan pesawahan, Kedung Prenteng bukan sekadar infrastruktur pertanian, tetapi sebuah karya teknik peninggalan masa kolonial yang memiliki nilai historis tinggi. Struktur saluran ini unik karena terdiri dari 15 tingkat undakan, sehingga menampilkan pemandangan yang estetik dan berbeda dari saluran irigasi pada umumnya. Dengan panjang sekitar 60–70 meter dan lebar hanya 3 meter, bangunan ini tampak kokoh dengan dinding batu kali. Beberapa bagian telah diperbarui oleh warga melalui pengecatan ulang dan pembersihan akses jalan sehingga semakin nyaman dikunjungi.

Menurut Kepala Desa Randupitu, Mochammad Fuad, Kedung Prenteng dibangun sekitar tahun 1912 pada masa penjajahan Belanda. Sejak lebih dari satu abad lalu, saluran ini berperan penting dalam pengairan sawah warga, terutama di wilayah Dusun Randupitu hingga Babat. Bahkan saat musim kemarau, aliran air di Kedung Prenteng tetap stabil sehingga sangat membantu keberlangsungan pertanian setempat.

"Manfaat saluran ini sangat besar. Padi warga bisa tumbuh lebih subur dan memungkinkan petani untuk panen hingga tiga kali dalam satu tahun," ungkap Fuad.

Lebih dari sekadar jalur irigasi, Kedung Prenteng kini juga dipandang sebagai warisan budaya yang layak dikembangkan sebagai destinasi wisata desa. Keindahan undakan air, suasana persawahan yang tenang, serta nilai sejarah yang kuat membuat tempat ini berpotensi menjadi magnet bagi wisatawan yang menyukai objek-objek bersejarah dan bernuansa alam.

Warga berharap pemerintah desa dan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih untuk menjadikan Kedung Prenteng sebagai ikon wisata Randupitu, baik melalui penataan area, penyediaan fasilitas pendukung, maupun promosi wisata. Mereka yakin, dengan pengelolaan yang tepat, Kedung Prenteng bisa menjadi alternatif wisata edukasi dan sejarah yang menarik di Kabupaten Pasuruan.

Sebagai jejak masa kolonial yang tetap berfungsi hingga kini, Kedung Prenteng menjadi bukti bahwa warisan lama dapat terus hidup dan bermanfaat bagi generasi sekarang  tidak hanya untuk mengairi sawah, tetapi juga sebagai potensi wisata yang memperkaya identitas budaya Desa Randupitu.

Post a Comment

أحدث أقدم